Tenun adalah salah satu budaya kreatif yang sudah ada sejak dulu. Bahkan di jaman dahulu kala, seorang perempuan dapat dilihat kedewasaannya dengan kepandaiannya dalam menenun.

Sementara itu di Tulungagung, tepatnya di kecamatan Ngunut desa Purworejo, terdapat usaha tenun sabuk. Usaha ini berdiri sejak dua puluhan tahun, dan menjadi usaha turun temurun.

Tenun sabuk yang diberi nama “UD Hanafi” ini sudah dikenal masyarakat luas, karena memang produksi sabuk tenun hanya dapat kita temui di desa Purworejo milik Hj. Hafsah yang saat ini dikelola oleh anak pertamanya yang bernama Nanang. Produksi dari tenun sabuk ini sudah mampu dipasarkan hingga keluar pulau dan di berbagai wilayah.

Dengan tingkat permintaan yang semakin tinggi ini, Nanang merekrut 11 orang karyawan. Sementara pemasaran melalui media internet juga tetap dilakukan agar dapat menambah pelanggan.

Kualitas dari sabuk tenun ini sangat terjamin, karena dalam proses pembuatannya owner selalu memperhatikan kualitas bahan yang digunakan. Sementara untuk alat-alat tenun yang digunakan juga sangat banyak dan sudah modern. Sehingga hasilnya tenunan pun juga sangat bagus.

Sabuk tenun ini setiap harinya didistribusikan keberbagai kota di berbagai wilayah, dengan demikian tentu tidak heran jika omset perharinya mencapai puluhan juta. Usaha tenun dengan pesaing yang sangat sedikit ini, menambah kemulusan dari usaha yang dijalankan oleh mas nanang untuk menggait pangsa pasar dengan jumlah yang lebih luas.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?